BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan ilmu, teknologi, dan
seni (IPTEKS) yang sangat cepat seperti sekarang ini terasa sekali bahwa
kegiatan membaca boleh dikatakan tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia.
Berbagai informasi sebagian besar disampaikan melalui media cetak, dan bahkan
yang melalui lisan pun bisa dilengkapi dengan tulisan, atau sebaliknya. Oleh
karena itu, di negara kita terdapat kemungkinan suatu saat kegiatan membaca
akan menjadi kebutuhan hidup sehari-hari seperti terdapat di negara-negara
maju. Di sisi lain, keterbatasan waktu selalu dihadapi oleh manusia itu
sendiri. Hal itu didasarkan pada adanya kenyataan arus informasi yang berjalan
begitu cepat, kesibukan manusia yang sangat banyak, sehingga waktu yang
tersedia untuk membaca sangat terbatas. Padahal, kegiatan membaca untuk dapat
mengikuti perkembangan ilmu, teknologi, dan seni tersebut mutlak diperlukan.
Sebenarnya, kini manusia dihadapkan
pada persoalan bagaimana mengatasi keterbatasan waktu, dan dapat membaca dalam
waktu yang relatif singkat, tetapi dapat memperoleh informasi yang maksimal.
Dengan perkataan lain, persoalannya adalah bagaimana melakukan kegiatan membaca
secara efektif sehingga waktunya tidak banyak terbuang secara mubazir. Untuk
itu salah satu cara yang dapat ditempuh adalah berlatih membaca secara kritis
untuk meningkatkan diri.
Bacaan merupakan salah satu penampungan
kata-kata bermakna penulisnya. Bacaan merupakan sumber informasi yang tidak
akan pernah kering dan mampu mengantarkan pembacanya menjadi insan cendikia.
Oleh karenanya, untuk menikmati secara cermat materi yang ada diantara dua
sampul buku, lembaran surat kabar, majalah, atau media massa lainnya diperlukan
keterampilan membaca, (Slamet, 2007 : 66). Keterampilan membaca pada hakikatnya
perlu dimiliki oleh setiap orang, terlebih lagi oleh para mahasiswa, guru, dan
lain-lainnya yang dalam kesehariannya senantiasa bergulat dengan buku.
Membaca bukanlah sekadar menyuarakan
lambang-lambang tertulis tanpa mempersoalkan apakah rangkaian kata atau kalimat
yang dilafalkan tersebut dipahami atau tidak, melainkan lebih dari itu, ( Slamet,
2007 : 66). Membaca adalah suatu proses yang biasa dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata atau bahasa tulis, (HG Tarigan, dalam Slamet, 2007 :
67).
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Teknik Membaca
SQ3R (SURTABAKU)?
2.
Apa saja tujuan dari Teknik Membaca SQ3R
(SURTABAKU)?
3.
Apa yang dimaksud dengan Teknik Membaca
KWLH?
4.
Apa saja tujuan dari Teknik Membaca
KWLH?
5.
Apa yang dimaksud dengan Teknik Membaca
CATU?
6.
Apa saja tujuan dari Teknik Membaca CATU?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari Teknik
Membaca SURTABAKU, KWLH, dan CATU.
2.
Untuk mengetahui tujuan-tujuan dari
Teknik Membaca SURTABAKU, KWLH, dan CATU.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 SURTABAKU
2.1.1 Pengertian Teknik Membaca
SURTABAKU
Surtabaku merupakan salah satu metode membaca yang terdiri
atas tahap-tahap sesuai urutan akronim surtabaku, yakni:
1. Sur adalah kependekan dari survei,
2. Ta adalah kependekan dari tanya,
3. Ba adalah kependekan dari baca,
4. K adalah kependekan dari katakan,
dan
5. U adalah kependekan dari ulang.
Akronim ini dibuat oleh Profesor Daulat P.
Tampubolon, Ph.D. Teknik ini cocok digunakan untuk membaca buku ilmiah, buku
pelajaran, dan kamus.
2.1.2 Tujuan Teknik Membaca SURTABAKU
1. Untuk mengetahui materi yang kita
hadapi dalam bahan bacaan itu sesuai dengan keperluan kita atau tidak dari
kegiatan survei.
2. Untuk mendapatkan pemahaman
komprehensif, bukan ingatan. Pemahaman komprehensif akan bertahan atau
tersimpan lebih lama di otak kita daripada ingatan tentang materi yang kita
baca.
3. Untuk lebih fokus untuk mendapatkan
sejumlah informasi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang kita buat pada tahap
tanya. Dengan kata lain, kita akan lebih konsentrasi terhadap bahan bacaan yang
sedang kita baca.
2.2 CATU
2.2.1 Pengertian Teknik Membaca CATU
Metode
“catu” sesungguhnya adalah metode yang biasa dipakai di dalam membaca artikel,
bahan kuliah, dan bacaan ilmiah lainnya. Tetapi metode ini dapat juga dipakai untuk
membaca bab atau seksi buku. Dalam membaca dengan metode ini yang pertama
dilakukan ialah menentukan informasi fokus yang berupa pikiran pokok.
Kemudian dicarilah (CA) butir-butir
penting dari informasi fokus dimaksud dalam bacaan bersangkutan. Sesudah
butir-butir penting yang diperlukan diperoleh dikatakan atau dituliskanlah
butir-butir kembali dengan kata-kata sendiri (T) secara lugas. Akhirnya
pengertian yang telah dirumuskan itu dites atau diuji (U) benar tidaknya dengan
cara mencobakannya pada masalah lain yang bersamaan. Untuk memantapkan
pengertian baik juga dicoba mencari contoh-contoh keadaan yg dapat
menggambarkan pengertian tersebut. Akhirnya dari pengujian atau contoh-contoh
itu dapat dilihat kelemahan dan kekuatan pengertian yang dimaksud. Dengan
demikian pemahaman akan isi bacaan akan lebih mantap dan mendalam.
2.2.2
Tujuan Teknik Membaca CATU
1. Untuk mengetahui informasi yang
diinginkan.
2. Untuk membandingkan informasi yang
satu dengan informasi lainnya.
3. Untuk menguji informasi yang telah
ditemukan.
2.3 KWLH
2.3.1 Pengertian Teknik Membaca KWLH
Dalam kegiatan pembelajaran yang
mengaitkan pengetahuan yang tersedia dengan apa yang dibaca akan melibatkan
teknik membaca yang sering disebut teknik membaca KWLH. KWLH merupakan
singkatan dari:
1. K (know) yang berarti apa yang telah
diketahui atau pengetahuan apa yang dimiliki seoarng pembaca sebelum ia
membaca suatu bacaan. Misalnya seperti seorang murid telah tahu
mengetahui suatu perkara.
2. W (want) yang
berarti apa yang hendak diketahui oleh seorang pembaca sebelum membaca suatu
bacaan.
3. L (learned)
yang berarti apa yang telah diketahui atau diperoleh seorang pembaca setelah
melakukan kegiatan membaca.
4. H (how) yang
berarti bagaimana cara seorang pembaca untuk mendapatkan informasi
tambahan yang berkaitan dengan kegiatan pembacaan selanjutnya. Seperti
informasi yang diperoleh melalui media tv, internet atau sumber-sumber lain
yang sejenis (untuk membaca seterusnya).
Apa yang
disampaikan dari penjelasan di atas merupakan suatu teknik membaca yang
bersifat kritis di mana seorang pembaca harus memperhatikan hal sebagai
berikut:
a. Mengingat
kembali pengetahuan atau informasi yang telah diketahui dan dimiliki sebelum
melakukan suatu kegiatan membaca.
b. Membayangkan
atau menentukan hal apa yang ingin diketahui atau dicari pada suatu bacaan yang
ingin dibaca.
c. Melakukan
pembacaan terhadap bacaan yang telah dipilih sebelumnya.
d. Mengetahui apa
yang telah diperoleh atau didapat setelah melakukan kegiatan membaca pada
suatu bacaan.
e. Menentukan hal
apa lagi yang perlu diperoleh atau dicari terkait dengan pembacaan selanjutnya.
Melalui teknik
pembacaan KWLH ini akan memperbolehkan seorang pembaca untuk melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Mengkaitkan
atau menghubungkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pembaca dengan bacaan
yang dibaca.
b. Menentukan apa
yang ingin diperoleh oleh seorang pembaca terhadap kegiatan membaca yang ia
lakukan.
c. Menentukan
bahan atau informasi apalagi yang perlu diperoleh terkait dengan kegiatan
membaca yang akan dilakukan selanjutnya.
Pada konteks pengajaran, pelajar
biasanya menggunakan kerangka teknik KWLH sebagai berikut:
a.
Know
(K)
Apa yang sudah diketahui?
b.
Want
(W)
Apa yang hendak
diketahui?
c.
Learned (L)
Apa yang telah
dipelajari/diperoleh?
d.
How (H )
Bagaimana cara
untuk memperoleh informasi tambahan yang diperlukan?
Teknik ini cocok diterapkan untuk
membaca objek bacaan berupa:
1. Buku pelajaran, seperti buku
sintaksis
2. Artikel
3. Cerpen
2.3.2
Tujuan
Teknik Membaca KWLH
1. Tujuan teknik KWLH ialah membaca
secara kritis.
2. Mengaitkan pengalaman yang sedia ada
dengan perkara yang dibaca.
3. Mengaitkan minat membaca
perkara-perkara yang hendak diketahui.
4. Mengenal pasti perkara-perkara yang
sudah dipelajari dan perkara-perkara tambahan yang perlu diketahui lagi.
5. Meningkatkan pemahaman pembaca
berkenaan sesuatu bahan yang dibaca.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Keimpulan
Dalam teknik membaca
SQ3R (SURTABAKU) menurut Tampubolon yaitu:
a. Sur adalah kependekan dari survei,
b. Ta adalah kependekan dari tanya,
c. Ba adalah kependekan dari baca,
d. K adalah kependekan dari katakan,
dan
e.
U
adalah kependekan dari ulang.
Dan teknik membaca CATU sesungguhnya adalah metode yang
biasa dipakai di dalam membaca artikel, bahan kuliah, dan bacaan ilmiah
lainnya. Tetapi metode ini dapat juga dipakai untuk membaca bab atau seksi
buku. Dalam membaca dengan metode ini yang pertama dilakukan ialah menentukan
informasi fokus yang berupa pikiran pokok.
Sedangkan KWLH sendiri merupakan singkatan dari Know, Want,
Learned, dan How yang merupakan suatu teknik membaca yang bersifat
kritis.
DAFTAR
PUSTAKA
http://serbaserbibahasadansastraindonesia.blogspot.com/2011/11/teknik-membaca-kwlh.html
Slotyro Casino - Mapyro
BalasHapusSlots & Video 사천 출장샵 Poker. 1.9M. Online Slots, Blackjack, 밀양 출장마사지 Roulette. 0.8M. Online 삼척 출장안마 Casinos. 0.7M. Casino Slots, Video Poker. 0.6M. Online 경산 출장샵 Casinos. 0.6M. Online 안성 출장마사지 Casinos.