Selasa, 15 Juli 2014

SQ3R (SURTABAKU), CATU, DAN KWLH



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam perkembangan ilmu, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang sangat cepat seperti sekarang ini terasa sekali bahwa kegiatan membaca boleh dikatakan tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Berbagai informasi sebagian besar disampaikan melalui media cetak, dan bahkan yang melalui lisan pun bisa dilengkapi dengan tulisan, atau sebaliknya. Oleh karena itu, di negara kita terdapat kemungkinan suatu saat kegiatan membaca akan menjadi kebutuhan hidup sehari-hari seperti terdapat di negara-negara maju. Di sisi lain, keterbatasan waktu selalu dihadapi oleh manusia itu sendiri. Hal itu didasarkan pada adanya kenyataan arus informasi yang berjalan begitu cepat, kesibukan manusia yang sangat banyak, sehingga waktu yang tersedia untuk membaca sangat terbatas. Padahal, kegiatan membaca untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu, teknologi, dan seni tersebut mutlak diperlukan.
Sebenarnya, kini manusia dihadapkan pada persoalan bagaimana mengatasi keterbatasan waktu, dan dapat membaca dalam waktu yang relatif singkat, tetapi dapat memperoleh informasi yang maksimal. Dengan perkataan lain, persoalannya adalah bagaimana melakukan kegiatan membaca secara efektif sehingga waktunya tidak banyak terbuang secara mubazir. Untuk itu salah satu cara yang dapat ditempuh adalah berlatih membaca secara kritis untuk meningkatkan diri.
Bacaan merupakan salah satu penampungan kata-kata bermakna penulisnya. Bacaan merupakan sumber informasi yang tidak akan pernah kering dan mampu mengantarkan pembacanya menjadi insan cendikia. Oleh karenanya, untuk menikmati secara cermat materi yang ada diantara dua sampul buku, lembaran surat kabar, majalah, atau media massa lainnya diperlukan keterampilan membaca, (Slamet, 2007 : 66). Keterampilan membaca pada hakikatnya perlu dimiliki oleh setiap orang, terlebih lagi oleh para mahasiswa, guru, dan lain-lainnya yang dalam kesehariannya senantiasa bergulat dengan buku.
Membaca bukanlah sekadar menyuarakan lambang-lambang tertulis tanpa mempersoalkan apakah rangkaian kata atau kalimat yang dilafalkan tersebut dipahami atau tidak, melainkan lebih dari itu, ( Slamet, 2007 : 66). Membaca adalah suatu proses yang biasa dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis, (HG Tarigan, dalam Slamet, 2007 : 67).

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Teknik Membaca SQ3R (SURTABAKU)?
2.      Apa saja tujuan dari Teknik Membaca SQ3R (SURTABAKU)?
3.      Apa yang dimaksud dengan Teknik Membaca KWLH?
4.      Apa saja tujuan dari Teknik Membaca KWLH?
5.      Apa yang dimaksud dengan Teknik Membaca CATU?
6.      Apa saja tujuan dari Teknik Membaca CATU?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari Teknik Membaca SURTABAKU, KWLH, dan CATU.
2.      Untuk mengetahui tujuan-tujuan dari Teknik Membaca SURTABAKU, KWLH, dan CATU.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  SURTABAKU
2.1.1 Pengertian Teknik Membaca SURTABAKU
Surtabaku merupakan salah satu metode membaca yang terdiri atas tahap-tahap sesuai urutan akronim surtabaku, yakni:
1.      Sur adalah kependekan dari survei,
2.      Ta adalah kependekan dari tanya,
3.      Ba adalah kependekan dari baca,
4.      K adalah kependekan dari katakan, dan
5.      U adalah kependekan dari ulang.
 Akronim ini dibuat oleh Profesor Daulat P. Tampubolon, Ph.D. Teknik ini cocok digunakan untuk membaca buku ilmiah, buku pelajaran, dan kamus.

2.1.2  Tujuan Teknik Membaca SURTABAKU
1.      Untuk mengetahui materi yang kita hadapi dalam bahan bacaan itu sesuai dengan keperluan kita atau tidak dari kegiatan survei.
2.      Untuk mendapatkan pemahaman komprehensif, bukan ingatan. Pemahaman komprehensif akan bertahan atau tersimpan lebih lama di otak kita daripada ingatan tentang materi yang kita baca.
3.      Untuk lebih fokus untuk mendapatkan sejumlah informasi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang kita buat pada tahap tanya. Dengan kata lain, kita akan lebih konsentrasi terhadap bahan bacaan yang sedang kita baca.



2.2  CATU
2.2.1 Pengertian Teknik Membaca CATU
Metode “catu” sesungguhnya adalah metode yang biasa dipakai di dalam membaca artikel, bahan kuliah, dan bacaan ilmiah lainnya. Tetapi metode ini dapat juga dipakai untuk membaca bab atau seksi buku. Dalam membaca dengan metode ini yang pertama dilakukan ialah menentukan informasi fokus yang berupa pikiran pokok.
Kemudian dicarilah (CA) butir-butir penting dari informasi fokus dimaksud dalam bacaan bersangkutan. Sesudah butir-butir penting yang diperlukan diperoleh dikatakan atau dituliskanlah butir-butir kembali dengan kata-kata sendiri (T) secara lugas. Akhirnya pengertian yang telah dirumuskan itu dites atau diuji (U) benar tidaknya dengan cara mencobakannya pada masalah lain yang bersamaan. Untuk memantapkan pengertian baik juga dicoba mencari contoh-contoh keadaan yg dapat menggambarkan pengertian tersebut. Akhirnya dari pengujian atau contoh-contoh itu dapat dilihat kelemahan dan kekuatan pengertian yang dimaksud. Dengan demikian pemahaman akan isi bacaan akan lebih mantap dan mendalam.

2.2.2 Tujuan Teknik Membaca CATU
1.      Untuk mengetahui informasi yang diinginkan.
2.      Untuk membandingkan informasi yang satu dengan informasi lainnya.
3.      Untuk menguji informasi yang telah ditemukan.


2.3  KWLH

2.3.1 Pengertian Teknik Membaca KWLH
Dalam kegiatan pembelajaran yang mengaitkan pengetahuan yang tersedia dengan apa yang dibaca akan melibatkan teknik membaca yang sering disebut teknik membaca KWLH. KWLH merupakan singkatan dari:
1.      K (know) yang berarti apa yang telah diketahui atau pengetahuan apa yang dimiliki  seoarng pembaca sebelum ia membaca suatu bacaan. Misalnya seperti seorang  murid telah tahu mengetahui suatu perkara.
2.      W (want) yang berarti apa yang hendak diketahui oleh seorang pembaca sebelum membaca suatu bacaan.
3.      L (learned) yang berarti apa yang telah diketahui atau diperoleh seorang pembaca setelah melakukan kegiatan membaca.
4.      H (how) yang berarti bagaimana cara seorang pembaca untuk mendapatkan informasi  tambahan  yang berkaitan dengan kegiatan pembacaan selanjutnya. Seperti informasi yang diperoleh melalui media tv, internet atau sumber-sumber lain yang sejenis (untuk membaca seterusnya).
Apa yang disampaikan dari penjelasan di atas merupakan suatu teknik membaca yang bersifat kritis di mana seorang pembaca harus memperhatikan hal sebagai berikut:
a.       Mengingat kembali pengetahuan atau informasi yang telah diketahui dan dimiliki sebelum melakukan suatu kegiatan membaca.
b.      Membayangkan atau menentukan hal apa yang ingin diketahui atau dicari pada suatu bacaan yang ingin dibaca.
c.       Melakukan pembacaan terhadap bacaan yang telah dipilih sebelumnya.
d.      Mengetahui apa yang telah diperoleh atau didapat setelah melakukan kegiatan  membaca pada suatu bacaan.
e.       Menentukan hal apa lagi yang perlu diperoleh atau dicari terkait dengan pembacaan selanjutnya.
Melalui teknik pembacaan KWLH ini akan memperbolehkan seorang pembaca untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.       Mengkaitkan atau menghubungkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pembaca dengan bacaan yang dibaca.
b.      Menentukan apa yang ingin diperoleh oleh seorang pembaca terhadap kegiatan membaca yang ia lakukan.
c.       Menentukan bahan atau informasi apalagi yang perlu diperoleh terkait dengan kegiatan membaca yang akan dilakukan selanjutnya.
Pada konteks pengajaran, pelajar biasanya menggunakan kerangka teknik KWLH sebagai berikut:
a.          Know (K)
Apa yang sudah diketahui?
b.         Want (W)
Apa yang hendak diketahui?
c.          Learned (L)
Apa yang telah dipelajari/diperoleh?
d.         How (H )
Bagaimana cara untuk memperoleh informasi tambahan yang diperlukan?
Teknik ini cocok diterapkan untuk membaca objek bacaan berupa:
1.      Buku pelajaran, seperti buku sintaksis
2.      Artikel
3.      Cerpen

2.3.2        Tujuan Teknik Membaca KWLH
1.      Tujuan teknik KWLH ialah membaca secara kritis.
2.      Mengaitkan pengalaman yang sedia ada dengan perkara yang dibaca.
3.      Mengaitkan minat membaca perkara-perkara yang hendak diketahui.
4.      Mengenal pasti perkara-perkara yang sudah dipelajari dan perkara-perkara tambahan yang perlu diketahui lagi.
5.      Meningkatkan pemahaman pembaca berkenaan sesuatu bahan yang dibaca.


BAB III
PENUTUP


3.1  Keimpulan

Dalam teknik membaca SQ3R (SURTABAKU) menurut Tampubolon yaitu:
a.       Sur adalah kependekan dari survei,
b.      Ta adalah kependekan dari tanya,
c.       Ba adalah kependekan dari baca,
d.      K adalah kependekan dari katakan, dan
e.       U adalah kependekan dari ulang.

Dan teknik membaca CATU sesungguhnya adalah metode yang biasa dipakai di dalam membaca artikel, bahan kuliah, dan bacaan ilmiah lainnya. Tetapi metode ini dapat juga dipakai untuk membaca bab atau seksi buku. Dalam membaca dengan metode ini yang pertama dilakukan ialah menentukan informasi fokus yang berupa pikiran pokok.

Sedangkan KWLH sendiri merupakan singkatan dari Know, Want, Learned, dan How yang merupakan suatu teknik membaca yang bersifat kritis.








DAFTAR PUSTAKA

http://serbaserbibahasadansastraindonesia.blogspot.com/2011/11/teknik-membaca-kwlh.html

1 komentar:

  1. Slotyro Casino - Mapyro
    Slots & Video 사천 출장샵 Poker. 1.9M. Online Slots, Blackjack, 밀양 출장마사지 Roulette. 0.8M. Online 삼척 출장안마 Casinos. 0.7M. Casino Slots, Video Poker. 0.6M. Online 경산 출장샵 Casinos. 0.6M. Online 안성 출장마사지 Casinos.

    BalasHapus